Selasa, 06 Desember 2011

Motivasi dan Emosi dalam Psikologi

MOTIVASI dan EMOSI

A.  MOTIVASI
PENGERTIAN
            Motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Motif memberi tujuan dan arah kepada perilaku manusia. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi motif dapat diketahui atau terinferensi dari perilaku yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat seseorang.
            Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif seseorang disebut motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tercapainya suatu tujuan.

PERKEMBANGAN MOTIF
            Manusia sebagai makhluk biologis yang mengalami perkembangan sebagai akibat proses kematangan  ( maturation ), latihan ( exercise ) dan proses belajar ( learning process ). Individu dilahirkan telah membawa motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup yang disebut motif biologis dan bersifat alami yaitu dalam perkembangannya dipengaruhi oleh latihan dan proses belajar.
            Motif terbagi menjadi 2 macam :
v  Motif biologis atau motif alami ( natural motives ) sebagai motif dasar yaitu terkait erat dengan motif yang bersifat biologis misalnya motif makan, minum, mencari udar segar, seksual ( yang mengalami perkembangannya sesuai norma yang ada ).
v  Motif yang diperoleh karena latihan dan belajar ( learned motives ).





Motif juga dapat dikatakan sebagai :
v  Keadaan yang terdorong dalam diri organisme ( a driving state ) yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
v  Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.
v  Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

TEORI-TEORI MOTIF
          Teori ini memberi gambaran tentang seberapa jauh peranan dari stimulus internal dan eksternal yaitu :
  1. Teori insting (instict theory) = naluri
Seseorang tidak memilih tujuan dan perbuatan tetapi dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan yang menentukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan.
  1. Teori dorongan (drive theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku.
Bila organisme mempunyai kebutuhan dan ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya maka kan terjadi pengurangan dari doronag tersebut.
  1. Teori kognitif
Seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan yang akan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi dirinya.
Untuk kemampuan memilih berarti factor berpikir berperan dalam menentukannya pilihannya. Kemampuan berpikir seseorang dapat melihat apa yang diharapkan pada waktu sekarang dan melihat ke depan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.



MACAM-MACAM MOTIF
  1. Motif fisiologis
Pada umumnya berakar pad keadaan jasmani, misalnya dorongan untuk makan, minum. Seksual, mendapat udara segar, dorongan tersebut berkaitan dengan kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai makhluk hidup yaitu motif dasar ( basic motives) atau motif primer (primary motives).
Motif itu timbul apabila ada kebutuhan yang diperlukan dan menicu individu untuk bertindak atau berperilaku untuk memperoleh kebutuhan. Proses belajar mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan motif juda dalam tujuan serta kebutuhan.
  1. Motif social
Motif ini dipelajari dalam kelompok social dan dalam diri individu ada dorongan alami untuk mengadakan kontak dengan orang lain. Motif social salah satunya seperti :
v  Kebutuhan akan berprestasi
Orang yang mempunyai kebutuahn prestasi akan meningkatkan performance sehingga mampu berprestasi.

B.  EMOSI dan PERASAAN
PENGERTIAN
            Emosi adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu dan cenderungan terjadi dalam kaitannya denag perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu dan disertai adanya ekspresi kejasmanian.
            Tipe-tipe emosi baik yang positif maupun yang negative :
v  Kesenangan
v  Kegembiraan
v  Kesedihan
v  Cinta
v  Benci
v  Marah
v  Takut
v  Kecemasan (ansietas)
v  Putus asa

Semua individu secara aktif mencari perasaan emosional yang positif dan berusaha menolak perasaan yang negative. Emosi terjadi pada saat sesuatu yang tidak diharapkan atau mendapat suatu rintangan di dalam mencapai suatu tujuan.
Perasaan adalah suatu keadaan individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal. Sifat perasaan berkaitan dengan persepsi yaitu stimulus sama tetapi perasaan yang ditimbulkan dapat berbeda.

TINGKATAN PERASAAN
v  Perasaan tingkat sensoris : rasa sakit, panas, dan dingin
v  Perasaan kehidupan vital : rasa segar dan lelah
v  Perasaan psikis atau kejiwaan : senang, susah, takut
v  Perasaan kepribadian : harga diri, putus asa, rasa puas

GANGGUAN AFEK (PERASAAN) dan EMOSI
          Afek dan emosi biasanya dipakai secara bergantian dengan aspek lain pada manusia (proses piker psikomotor, persepsi dan ingatan).
v  Depresi atau melankonis
·   Ciri-ciri psikologis : sedih, susah, murung, rasa tang berguna, gagal, kehilangan, tidak ada harapan, putus asa, , khawatir, gugup, tegang, rasa tidak aman, takut dan kecemasan.
·   Ciri-somatik : anoreksia, konstipasi, kulit lembab atau dingin dan TD menurun atau meningkat, peristaltic meningkat dan palpitasi ( jantung berdebar cepat ).